setelah awan bercelak hitam
di tiap alis mata mendungnya
menjadi basah dan cemar
mengusir kulit tanah panas
lekang menakung deru
mereda kuali bahang
di bumi rata tengkujuh di sini
bukan buku menjadi teman
mata layu menimbang suasana
alam imaginasi membuka tirai
mengepulkan bahasa
mencatit tanda tanda seakan surelisme
warna warni likat berbauran rawa
dicairkan rindu dendam hujan
membancuh warna baharu yang neutral
sang pembaca terbalut selimut
beranda sepi menyepikan lagu
benih rindu bertaburan lalu
angin berjisim menegur jasad
bergelandangan dingin di antara
longgar resah dan cinta padat
OLEH:MOHD FADZIL YUSOF
TELUK INTAN PERAK
Tiada ulasan:
Catat Ulasan